Skip to main content

Manajemen Perubahan: Bagaimana Kita Menghadapi Situasi yang Dinamis

Baru-baru ini saya mendaftar di situs kuliah daring (online course) dari Indonesia, yaitu www.indonesiax.co.id. Situs yang diatur oleh lembaga bernama IndonesiaX ini menawarkan berbagai kuliah yang dibawakan oleh institusi-institusi maulun tokoh-tokoh terkemuka di Indonesia. Kita bisa melihat nama seperti Rhenald Kasali dan Wishnutama, serta institusi seperti Bursa Efek Indonesia, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Bandung, yang menjadi pengisi utama serta memberikan ilmu dan wawasan segar dalam bahasa Indonesia.

Kuliah yang dibawakan oleh Bapak Rhenald Kasali ini berjudul "Manajemen Perubahan". Pada minggu pertama, beliau menjelaskan tentang beberapa elemen perubahan dan contoh-contoh tentang dampak perubahan.

Saya tertarik dengan judul kuliah yang ditawarkan oleh Bapak Rhenald Kasali: Change Management. Dalam kuliah tersebut, Bapak Rhenald Kasali menjelaskan apa itu perubahan, bagaimana perubahan bisa terjadi, dan mengapa perubahan perlu terjadi. Kuliah ini sangat menarik, ditambah lagi akhir-akhir ini perubahan menjadi topik yang sering digaungkan dalam berbagai bentuk: transformasi, revolusi, maupun pembaharuan. Saya pikir, kata-kata ini sangat sering saya jumpai baik tentang pembentukan kabinet yang baru (seperti nama kabinet Revolusi Mental), maupun dalam tubuh aparatur negara (seperti transformasi kepemimpinan dalam tubuh BUMN).

Melalui kampanye Revolusi Mental, pemerintah ingin masyarakat melihat dari sudut pandang baru

Perubahan, seperti yang diutarakan oleh Bapak Rhenald Kasali, belum tentu selamanya baik. Namun tanpa perubahan, tidak akan terjadi pembaharuan. Beliau juga menekankan pada kata resistensi; perubahan tidak serta merta mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak. Wajar apabila ada golongan-golongan tertentu yang tidak menerima perubahan tersebut. Mereka bisa mengatasnamakan politik, agama, suku, atau kepentingan-kepentingan lainnya; tetapi mereka punya kesamaan yaitu nyaman dengan apa yang sudah ada dan tidak siap dengan perubahan.

Pada akhirnya akan ada satu orang yang terbebani sebagai penggerak perubahan tersebut. Ia adalah orang yang akan menerima kritikan baik positif maupun negatif, protes maupun dukungan, hambatan maupun dorongan untuk berubah. Konsep orang yang terbebani inilah yang menjadi salah satu elemen penting dalam perubahan, diserta dengan perubahan dan resistensi yang sudah disebutkan sebelumnya.

Orang yang terbebani akan melakukan perubahan. Perubahan ini akan ditanggapi oleh publik, baik berupa resisten atau penolakan maupun dengan dukungan. Hal ini yang saya pahami dari kuliah yang d

Menurut pendapat saya, kuliah ini akan sangat relevan dengan situasi yang kita alami sekarang di Indonesia. Berbagai perubahan, apakah itu baik ataupun buruk, terus terjadi dan mewarnai kondisi sosial maupun politik kita. Kuliah ini telah membantu saya pribadi memahami perubahan, serta melihat dari perspektif yang berbeda agar saya mampu memiliki sikap terhadap perubahan.

Saya baru mengikuti kuliah ini selama satu pekan. Saya tertarik untuk mengikuti kuliah ini selama beberapa pekan ke depan. Bagi teman-teman yang penasaran, kalian bisa segera membuka situs www.indonesiax.co.id untuk mengetahui kuliah ini lebih lanjut atau mungkin mendaftar untuk mengikuti kuliah yang berjudul “Manajemen Perubahan” (Change Management) di sini. Apabila tertarik, kalian juga bisa melihat kuliah-kuliah lain yang disediakan. Selamat menambah wawasan!

Comments

Popular posts from this blog

Korea National University of Arts: Chic and Trendy!

I looked for something to travel, which is unusual and less touristy. Then my friend came from Busan and he told me to visit one of his friend attending an art university. That sounds cool, and I just realize that the university he was talking about, Korea National University of Arts, located just some meters away from my own university, Kyung Hee University. So now I know that Kyung Hee University, Korea National University of Arts and Hankuk University of Foreign Studies were located in one neighborhood. His friend was having graduation exhibition, so I though it's gonna be nice to see the works as well. We stop by a flower shop (it's a tradition here to give flower to someone graduated or having their work exhibited), then we head to her campus. With a really nice sunny weather, it's a great time to go out and having sunbathing in the midst of the winter. I was so surprised, the campus is great. It has nice contemporary architecture and landscape. I really like th...

Tropical Park in University of Indonesia (UI)

I visited my friend's campus, University of Indonesia (UI), in Depok, Indonesia. I was mesmerized, as the public parks around the campus were well designed. In my oppinion, University of Indonesia has exemplified some of the best tropical park's design. Its diversity of colour, vegetation, and textures are what makes these public parks enjoyable to see. I even think of, why don't cities in Indonesia design their parks like this? It could be recreational spots for its citizen, giving restorative effects in the midst of their bustling and hustling urban scene. It would be nice also to see people doing activities, gather to discuss, chatting with their friends, doing some yogas, held community gathering or even doing prayer - all take set within this kind of scenery!